Berinvestasi
di properti berarti anda tidak perlu tahu misteri soal pasar modal
yang melibatkan perusahaan sekuritas dan kawan-kawannya, hanya ada dua
pihak yang utama: pemilik dan penyewa atau pembeli. Atas hak untuk
menggunakan properti, si penyewa harus membayar sejumlah uang ke
pemilik. Selama listrik dan air tetap mengalir dan uang sewa datang
tepat waktu, kedua pihak tetap senang.
Sebagai investor baru, anda harus mempertimbangkan untuk masuk ke
properti terlebih dahulu sebelum ke instrumen investasi lain seperti
saham dan obligasi. Cara paling mudah beli sebuah rumah, renovasi
sedikit, lalu cari penyewa.
Ada banyak cara investor properti mendapatkan uang tambahan tanpa harus
benar-benar bekerja dari pagi hingga sore. Beberapa kategori di bawah
ini adalah jenis-jenis investasi properti, dikutip dari beginnerinvest.com, Senin (27/11/2011) yang bisa anda pertimbangkan sebagai tambahan penghasilan atau bahkan penghasilan utama anda:
1. Residensial
Berinvetasi di properti residensial berarti anda membeli rumah,
apartemen, atau rumah susun. Biaya investasi di properti jenis ini
merupakan yang paling murah dibandingkan properti lainnya. Setelah
membeli, anda bisa menyari penyewa atau menjualnya kembali.
Anda bisa melakukan berbagai perombakan terhadap properti yang anda
beli ini sebelum disewakan atau dipasarkan. Kreatifitas dalam merombak
menentukan harga sewa atau harga jual properti anda tersebut.
2. Bangunan Kantor Komersial
Berinvestasi di properti macam ini butuh dana yang cukup besar.
Pasalnya sebuah kantor harus memiliki beberapa fasilitas pendukungnya,
tak hanya sebuah bangunan rumah biasa saja. Perlu beberapa perombakan
jika sebuah rumah akan dipakai menjadi kantor, kecuali dari awal anda
membeli atau membangun bangunan khusus untuk kantor.
Penyewa bangunan kantor seperti ini biasanya perusahaan kecil yang
masih dalam tahap berkembang atau usaha kecil dan menengah (UKM).
Lokasi yang tepat untuk bangunan kantor ini berada di daerah yang ramai
dan tidak terlalu jauh dari pusat kota.
3. Properti Industri
Yang termasuk dalam properti di kawasan industri antara lain contohnya
kawasan pergudangan, tempat parkir mobil atau bangunan dengan kegunaan
khusus. Jika anda membeli properti seperti ini sebaiknya disewakan
untuk jangka waktu yang lama, karena keuntungannya akan sangat tinggi
ketimbang anda menjualnya.
Pasalnya, penyewaan di properti seperti ini punya tambahan biaya dari
si penyewa karena ruangannya dipakai untuk berbisnis sehingga lebih
banyak lagi keuntungan yang bisa anda dapat. Selain itu, anda bisa
menyimpan mesin minuman swalayan memakai koin untuk tambahan
pendapatan.
4. Pertokoan
Properti yang termasuk pertokoan ini banyak macamnya, mulai dari toko
kecil di sebuah rumah, ruko bahkan sampai mal yang besar. Lazimnya,
jika anda punya salah satu bentuk properti ini untuk disewakan,
sebagian keuntungan dari si penyewa juga menjadi hak kita, tentunya
sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Dana tambahan dari keuntungan
si penyewa ini biasanya diputar kembali untuk perwatan dan renovasi
properti tersebut.
5. Bangunan Multi Guna
Bangunan multi guna adalah gabungan dari beberapa kategori di atas yang
berkumpul di bawah satu atap. Contohnya, jika anda punya uang yang
cukup banyak untuk membeli sebuah gedung kecil, atau mungkin sebagian
uang bisa didapat dari bank. Supaya pembayaran tidak terlalu berat,
anda bisa meminta bank tersebut membuka gerai di lantai paling bawah,
sementara untuk lantai lainnya anda bisa mencari penyewa.
Bank yang meminjami anda uang tersebut akan mengembalikan sejumlah dana
kepada anda berupa uag sewa, sehingga pembayaran utang dan bunganya
tidak terlalu berat. Terus cari penyewa yang tepat untuk lantai yang
masih kosong, lebih baik dengan diversifikasi jenis usaha jadi bisa
lebih menarik pengunjung.
Nah, secara teknis, meminjamkan sejumlah uang kepada pihak lain yang
oleh mereka digunakan untuk membeli properti bisa termasuk sebagai
investasi properti. Tapi, pinjaman seperti itu lebih condong ke arah
investasi fixed income atau mirip obligasi, karena anda meminjamkan uang
yang diberi jaminan sebuah properti.
Bunga yang diberikan kepada anda sesuai dengan perjanjian yang
disepakati sebelumnya. Jika terjadi lonjakan keuntungan atau kerugian
atas properti yang anda pinjami uangnya, maka hal itu sama sekali tidak
berpengaruh terhadap keuntungan anda.
Jadi, cermatilah instrumen investasi properti ini dengan baik sebelum anda mulai berinvestasi.
Saturday, February 25, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Enter your email address
Penghasilan Saya Rp 28 Juta/bulan, Modal 105.000, Gabung Sekarang juga!
Mau Sukses Bisnis Online di Internet? Harus tau caranya. Segera gabung disini...
No comments:
Post a Comment